Showing posts with label My Voice. Show all posts
Showing posts with label My Voice. Show all posts

Lanjutan yang sebelumnya

          …..  Aneh rupanya kalo ada perusahaan kaya gitu.. Pada hari kedua saya ke tempat itu lagi untuk menghadiri yang katanya interview dan tes psikotest. Pada hari itu saya datang agak terlambat dan anehnya saya tetap dipersilakan masuk oleh resepsionisnya. Kemudian saya dibagikan selembar kertas ujian, Dan ternyata kertas itu hanya berisi soal yang berbau moral saja tanpa adanya soal matematika dan yang lainnya seperti pada tes masuk kerja lain pada umumnya. Saya merasa curiga karena hari kemarin dan hari ini kenapa gak ada aktivitas kerja seperti yang saya temui waktu saya pkl dulu. Gak ada bunyi sesuatu yang diprint, gak ada suara telepon dan gak ada orang-orang yang berlalu-lalang. Hmm setelah itu saya dan orang-orang yang sama dengan saya melamar kerja dipanggil bersamaan oleh managernya. Aneh saya pikir.. Pokoknya aneh deh dan kemudian setelah itu saya bersama teman-teman yang lain disuruh field training.. hahaha. Apalagi itu? Wah gak bener nih coyyyy.. Masa dilamarannya bilang dibutuhin staf admin, staf gudang dan hrd eh malah disuruh jualin produk sih.. Jadi trainer saya itu bilang sebelum masuk ke perusahaan itu harus dilatih terlebih dahulu SDMnya. Menurut saya kalo mau ngelatih SDM harus melalui tahap yang jelas dong tapi ini kenapa turun ke lapangan. Udah gitu perusahaan ini pake bohong lagi. Mereka bilang kalo mereka anak kuliah yang lagi PKL dan disuruh untuk memasarkan suatu produk kacamata yang bisa ngurangin minus dan plus gitu. Terus kedua trainer saya pada akhirnya bisa menarik perhatian guru sd yang dibohongin dan berhasil menjual kacamata ajaib itu.. haha.. Saya pikir kalo saya bukan orang yang tepat untuk membohongi banyak orang. Perusahaan ini merupakan cabang dari cobra international group. Sebuah pengalaman yang berharga…

sebuah pengalaman

          Hai pengunjung setia blog saya, gimana kabarnya nih? Semoga dalam keadaan baik-baik saja ya.. Hmm, kalo aku saat ini lagi gak enak banget. Kemarin pada waktu hari rabu saya untuk pertama kalinya melamar kerja. Lamaran kerja itu didapat dari temen saya yang dapet dari Koran kompas dan saya merasa senang sekali karena pada akhirnya saya dapet kerja juga. Hmm tapi sungguh mengecewakan karena ini sangat bertolak belakang dengan harapan saya loh. Jadi kronologisnya itu berawal dari pada saat saya merasa curiga karena kantornya adalah rukoooooo…. Jreng jreng jreng (what? Ruko? Iya rukooo). Temen saya ini maklum orang pendatang jadi dia pikir gapapa juga kalo dicoba. Yah, udah kepala tanggung lagian udah jauh-jauh datang. Jadi tempatnya itu berada di bilangan cempaka putih daerah galur tepatnya. Yaelah pertama kali masuk ke tempat itu kok saya ngerasa aneh ya, jadi di tempat saya ngelamar itu pada bagian resepsionisnya itu kok kagak ada alat-alat kantor ya.. Oke, back to topic, jadi saya ngeluarin berkas-berkas apa aja yang dibutuhin. Saya ngeluarin surat lamaran kerja plus cvnya. Surat lamaran kerja saya dan cv saya ketik dengan bahasa inggris. Hehehe. Terus cvnya saya lengkapi dengan sertifikat yang pernah saya dapat waktu sekolah dulu. Resepsionisnya ngecek semua yang udah saya kasih. Sip.. aman dalam hati saya. Kemudian resepsionisnya bilang oke besok anda datang lagi ya. Wah seneng banget ane. Terus saya disuruh duduk dan kemudian giliran temen saya yang nyerahin berkas Dan apa yang terjadi?? Temen saya yang berkasnya tidak lengkap ikut diterima juga. Weleh-weleh…. Lanjut ke ceritaselanjutnya ya

Berjuanglah !!!

Bagi sebagian orang, menyerah adalah kata-kata yang harus dihindari. Mereka yang menganut dan memeluk teori mormon yang selalu ingin maju dari orang lain. Tak ada kata menyerah di tengah krisis. Menarik untuk disimak bagaimana pengusaha-pengusaha di era krisis moneter mampu tetap eksis saat krisis itu terjadi. Mereka berpikir dan berimajinasi mencapai puncak kesuksesan dengan tunas-tunas ide yang selalu baru setiap harinya. Bisa dibayangkan jika mereka yang sampai saat ini mampu bertahan dan keluar dari lingkaran ketidakberdayaan. Ambil saja contoh Thomas Alva Edison yang memiliki etos kerja yang tinggi dan menganggap bahwa setiap kegagalan yang dialami hanya sebuah game yang memiliki selera humor yang tinggi. Sudah sepantasnys kita ditakdirkan untuk menjadi petarung sejati dan harus mematahkan setiap tantangan di depan mata. Jika anda seorang lelaki mungkin sering melihat iklan di tv yang memberikan pertunjukkan bahwa lelaki itu adalah ksatria yang tidak boleh manja dan harus berjuang sampai akhir. Seharusnya tidak ada keluh kesah di saat masa sulit itu datang. Bergerak dinamis dan selalu mencoba hal baru adalah keharusan yang tidak boleh dilanggar. Mungkin ini menjadi sebuah falsafah dan ideologi bahkan agama baru bagi penganut sistem selalu ingin maju dari yang lain. Kata menyerah bukanlah hal yang harus diraih karena anda mampu bersaing dan menjemput sebuah kesuksesan yang murni. Kesuksesan merupakan sebuah keniscayaan yang tidak terbantahkan. Kesuksesan seperti matematika yang pasti untuk diraih. Setiap perjuangan yang akan bermuara ke arah mutiara kesuksesan karena di dalamnya ada keindahan dan terbebas dari kekalutan. Tidak ada kata tidak untuk tidak sukses. Yakinlah bahwa peluang untuk sukses pada setiap orang adalah sama. Kesuksesan tidak bergantung pada seberapa besar bakat yang anda miliki. Orang sukses tidak melulu bahwa dia adalah orang secara akademik baik atau IQ di atas rata-rata. Mungkin ada sebagian orang telah beralih dan beranggapan bahwa kerja cerdas yang menjadi tolak ukur. Lalu bagaimana dengan yang tidak cerdas? Yang terutama adalah kerja keras yang lebih berharga dan lebih mengena dan menjadi sebuah kenangan setelah kesuksesan itu diraih. Jadi sudah waktunya anda berhak menjadi orang sukses !!!!!!

Bersatulah persepakbolaan di Indonesia

-->
Permasalahan yang terjadi di tubuh organisasi sepakbola kita menjadi perhatian yang mendalam buat seluruh insan pecinta sepakbola kita. Ketika saat ini sepakbola di eropa sedang mengalami gegap gempita dengan liga champions yang mendunia begitu juga di daratan Amerika latin yang selalu mencetak pemain-pemain berkualitas namun bagaimana dengan di negeri kita? Indonesia merupakan negara dengan animo paling besar terhadap sepakbola. Lihat saja ketika tim dari luar negeri datang bertanding di sini betapa banyaknya fans dari seluruh penjuru bangsa datang berbondong-bondong untuk menyaksikan tim pujaannya bertanding. Porsi yang tidak jauh berbeda dengan euphoria dukungan terhadap tim lokal. Sangat disayangkan ketika sepakbola di sini hanya menjadi boneka pemuas nafsu bagi para pengeruk keuntungan yang menggunakan organisasi sebagai tameng bagi dirinya. Bagaimana mungkin di dalam satu negara terdapat 2 kompetisi? Apakah yang sebenarnya dicari dari permasalahan ini? Tak ada rasa malu selalu beradu ego yang tidak ada gunanya merupakan problematika yang merasuk persepakbolaan kita. Ketika negara kita harus kalah 2 kali dari tetangga dan mengalami penurunan peringkat serta harus mengakui vietnam yang berada di atas Indonesia. Salahkah bila kita berharap banyak pada KLB yang akan kembali diadakan pada akhir maret nanti? Yah berharap memang tidak ada salahnya karena bila KLB nanti gagal, Indonesia harus menerima konsekuensi dibekukan dari FIFA.









Peraturan seharusnya tidak untuk dilanggar


Betapa banyaknya peraturan yang dibuat hanya untuk dilanggar. Alangkah lucunya bila sebuah peraturan hanya menjadi pajangan dari si pembuat peraturan yang notabene  tak satupun menghargai esensi dari peraturan itu sendiri. Peraturan adalah sebuah blokade bagi aksi yang tidak terkontrol dari entitas tertentu yang lupa hakekat dirinya berada di mana. Ini adalah kenaifan yang semakin kuat mengakar di sendi-sendi kehidupan masyarakat di Indonesia. Parade-parade kebrutalan yang menari-nari seolah tidak ada kekuatan yang mampu menahannya. Tindakan semau sendiri menjadi tabir kekalutan dari wajah di negeri ini yang hanya bicara saja namun prakteknya nol.
Mereka yang bangga ketika melanggar peraturan adalah pihak-pihak yang tidak memiliki rasa estetika yang sesungguhnya. Sungguhpun demikian menjadi budaya yang tidak kita harapkan sebelumnya. Yah dinamika yang terjadi di masyarakat sekarang ini adalah buah dari masa kini yang tidak terurus oleh masing-masing dari kita yang telah keluar jalur dari cita-cita luhur medio lampau.
Memang kita harus menegakkan peraturan dari diri kita sendiri dahulu. Namun bagaimanakah caranya saat diri kita berada di lingkungan yang selalu menciptakan paradigma untuk melanggar peraturan. Bagai bak simalakama yang langgeng berlangsung lama akankah ini menuju titik kulminasi? Sebenarnya kita sebagai anak muda harus dapat mematahkan lingkaran setan dan parasitisme dari kultur yang tidak perlu kita contoh. Sebisa mungkin dari pemuda untuk berani menjadi pelopor terciptanya keharmonisan dari sebuah peraturan yang kembali pada asas lamanya sebagai pengendali dari ketertiban bermasyarakat.

Memilih yang mana untuk kerja nanti

-->
Belakangan ini sempat bingung mikirin kemana setelah lulus kuliah nanti. Gak terasa udah 3 tahun gue kuliah dan di tahun yang ketiga ini gue sedang memasuki tahap semester akhir. Sebenernya kalo dipikirin di luar sana banyak banget lapangan pekerjaan yang tersedia. Cuma sekarang ini yang diutamain adalah skill. Skill yang bisa menunjang diri dan lama waktu kerja kita. Gue yang belom punya pengalaman kerja sama sekali akan memasuki fase mencari kerja nantinya. Hmm, kaya apa nanti gue pas lagi nyari kerja nanti. Ada gak ya orang yang kerja tapi tidak berdasarkan skill dan hanya berdasarkan faktor kebetulan saja? Jika dipikirkan lagi pasti ada segelintir orang yang mengalami hal seperti itu yang kemungkinannyaa disebabkan karena sesuatu yang mendesak. Pada saat bekerja nanti pasti akan lebih banyak tantangan dari mana aja. Tekanan dari rekan kerja, boss ataupun dari pihak luar. Tekanan untuk menyelesaikan deadline sampai ajakan untuk berbuat curang akan menjadi bumbu di pekerjaan itu sendiri.

Kata orang kerjaan apa aja diambil aja soalnya nyari kerja itu sulit. Tapi apa enak kalo kerjaan itu gak sesuai sama kemampuan, kesukaan dan hati? Memang hidup itu adalah pilihan dan pilihan yang akan mengarahkan kita akan berada. Memilih pekerjaan yang sesuai dengan passion atau memilih pekerjaan karena berdasarkan keadaan yang mendesak. Entahlah, biar waktu saja yang menjawab dan minta penyertaan dari Tuhan supaya Dia yang ngatur……

Bertahan dan keluar menyerang

-->
Mungkin paling gak enak kalo kita mesti diatur-atur terus sama orangtua. Apalagi kalo sampe ngatur-ngatur di mana kita harus kuliah. Kita memang perlu berbakti sama orang tua tapi kalo yang namanya kuliah harusnya orangtua gak usah ikut campur. Yah itulah yang sedang gue alami dan untungnya hal ini juga akan segera berakhir. Haha. Terkadang kita memang perlu berkorban termasuk mengorbankan hal yang sebenarnya kita ingini tapi gak bisa kita dapatkan. Perjuangan untuk melewati suatu hal yang kita tidak suka membutuhkan hati yang terdalam dan pola pikiran yang bagus.  Pergolakan batin yang selalu memaksa untuk keluar dari hal yang menyebalkan seperti ini akan menjadi memori yang tidak terlupakan. Belum adanya kemerdekaan untuk menentukan apa yang terbaik dan sesuai buat kita adalah hal yang sulit untuk dilakukan namun kita harus yakin bahwa ada jalan keluar dari kenyataan seperti ini dan menganggap ini hanyalah sebuah permainan yang harus diselesaikan sampai pada akhirnya.

Kenapa korupsi terus

-->
Setiap hari ngeliat berita di tv isinya soal korupsi terus. Perasaan, berita kaya gitu gak ada habisnya. Semua pejabat pemerintahan pasti ngeluarin atau bikin kasus korupsi. Ingin mencari popularitaskah? Atau memang psikologinya udah gak terawat? Hahaaa. Semua ingin kaya, semua ingin membeli barang mewah. Baru-baru ini di Cina mengeluarkan larangan untuk menghentikan pemutaran iklan yang menampilkan barang mewah. Soalnya iklan itu udah kaya setan yang bisa menggoda manusia untuk berlaku berlebihan. Wah, keren tuh di Cina. Sebuah langkah postif yang patut ditiru oleh Negara kita. Hmm, tapi apa iya mau niru?? Gak mungkin kayanya. Hal ini karena yang udah pada kaya ya gak mau balik lagi jadi orang miskin. Hahaha.

Sulit dipercaya kenapa gak abis-abis berita soal korupsi.. Terus kemana arah pembangunan bangsa ini? Masa korupsi udah jadi budaya di Negara kita.. Sebenernya yang harus dibenahi itu gaya hidupnya.. Banyak banget ya yang norak gak bisa liat orang luar terlihat kaya dan bodohnya diikutin pula lagi gayanya. Hei, kita kan berasal dari daerah timur, kenapa sih gampang banget terkontaminasi dengan bule yang suka hidup glamor.. Barang apa aja yang disuguhin sama produk asing eh orang-orang kita langsung deh pada beli tuh barang. Hahaha. Alibinya biar gak ketinggalan jaman.. Wah wah wah..

Coba deh jalan-jalan ke perumahan mewah, mustahil kalo di rumah orang kaya itu gak ada mobil yang jumlahnya lebih dari satu biji.. Mobil udah kaya mainan. Huhuhu. Realita yang bikin dahi kita mengkerut. Indonesia udah jadi tempat yang menggiurkan dari orang barat untuk mengeruk uang sampai bejibun. Saya rasa pejabat di Negara ini juga jadi bank berjalan buat orang bule.. Hilang semua cita-cita founding father kita pada waktu jaman pra kemerdekaan dulu. Mungkinkah di Indonesia gak ada korupsi lagi? Harapan memang selalu ada walau gelap tak ada cahaya tapi kita harus berusaha menyalakan api harapan. Dari saya hanya mau mengatakan jangan hidup bermewah-mewah, santai aja jangan kepancing sama gaya orang bule.. Kalo itu udah dilakuin masih ada peluang untuk ngurangin angka koruosi kita….